Friday, April 17, 2020

Sistem Pemboran

Pemboran adalah proses membuat lubang dengan diameter yang telah ditentukan untuk mendapatkan minyak dan/atau gas yang berada di bawah permukaan tanah. Pengeboran minyak dan/atau gas sangat beresiko tinggi dikarenakan padat modal dan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan yang matang dan kualitas sumber daya dan teknologi yang mumpuni agar pekerjaan pengeboran untuk mendapatkan minyak dan gas berhasil dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.




Adapun tujuan dari pengeboran minyak dan gas adalah :
  1. Membuktikan adanya minyak atau gas yang berada di dalam batuan yang ditembus
  2. Sarana mengalirkan minyak atau gas dari reservoir yang berada di bawah permukaan ke permukaan bumi untuk selanjutnya diolah untuk digunakan masyarakat.
Pengeboran minyak atau gas menggunakan suatu peralatan bor yang biasa disebut rig pengeboran (drilling rig). Rig pengeboran dibagi menjadi 2 berdasarkan letak pemborannya, yaitu :
  1. Rig darat (onshore drilling rig)
  2. Rig laut (offshore drilling rig)
Walaupun berbeda letak pemborannya, kedua jenis rig tersebut memiliki sistem pemboran yang sama. Ada 5 sistem pemboran, yaitu :
  1. Sistem pemutar (rotating system)
  2. Sistem pengangkat (hoisting system)
  3. Sistem tenaga (power system)
  4. Sistem sirkulasi (circulating system)
  5. Sistem pengamanan sumur (well control system)
Gambar 1. Sistem Pemboran


Masing-masing system pemboran tersebut bekerja secara bersama-sama walaupun menggunakan peralatan yang berbeda. Semua peralatan yang ada di 5 sistem pemboran tersebut harus bekerja 24 jam tiap hari selama operasional pemboran berlangsung. Berikut penjelasan dan peralatan yang digunakan pada 5 sistem pemboran tersebut.

1. Sistem pemutar (rotating system)

Sistem yang digunakan untuk memutar mata bor (drill bit) dan rangkaian pipa bor (drill string) agar formasi yang dibor dapat ditembus hingga kedalaman yang telah ditentukan. Peralatan yang ada di sistem pemutar (rotating system), yaitu :
  • Kelly dan rotary table, untuk jenis rig tipe lama
  • Top drive, untuk jenis rig tipe baru
Gambar 2. Top Drive



2. Sistem pengangkat (hoisting system)

Sistem yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan mata bor (drill bit) dan rangkaian pipa bor (drill string) dari atau ke bawah permukaan bumi. Adapun peralatan-peralatan yang digunakan antara lain :
  • Travelling block
  • Drawworks
  • Hook
  • Derrick / mast
  • Crown block

Gambar 3. Travelling Block dan Hook


3. Sistem tenaga (power system)
Sistem ini berfungsi untuk menghidupkan semua peralatan yang ada di rig. Adapun rig pemboran dibagi menjadi 2 berdasarkan sistem tenaga yang digunakan, yaitu electrical system dan mechanical system. Namun fungsi dari keduanya tetap sama. Peralatan yang digunakan antara lain :
  • Generator
  • Engine (mud pump engine, drawwork engine, dll)
  • Tangki bahan bakar
Gambar 4.  Drawwork Engine



4. Sistem sirkulasi (circulating system)

Sistem ini yang berfungsi untuk mengalirkan lumpur pemboran ke dalam sumur dan mengalirkannya kembali ke permukaan untuk dibersihkan lalu dialirkan kembali ke dalam sumur. Sistem sirkulasi di rig umumnya adalah sistem sirkulasi tertutup (close circulating system) sehingga tidak ada yang terbuang ke luar yang bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan. Adapun beberapa peralatan yang digunakan dalam sistem ini yaitu :
  • Pompa lumpur (mud pump)
  • Tangki lumpur (mud tank)
  • Shale shaker
  • Degasser, desander, desilter
  • Choke manifold
  • Swivel
  • Rotary hose
Gambar 5. Choke Manifold

5. Sistem pengamanan sumur (well control system)
Sistem inilah yang digunakan untuk pengamanan sumur bila terjadi kick dan blow out. Namun sebelum terjadi kick, sistem pengamanan yang dipakai adalah dari lumpur pemboran yang dipompakan ke dalam sumur dan konsentrasi yang disesuaikan dengan kedalaman sumurnya. Adapun peralatan yang paling umum dipakai dalam sistem pengamanan sumur yaitu :
  • Accumulator
  • Blow Out Preventer (BOP)
Gambar 6. Blow Out Preventer (BOP)

No comments:

Post a Comment