Pemboran adalah proses membuat lubang dengan diameter yang telah
ditentukan untuk mendapatkan minyak dan/atau gas yang berada di bawah permukaan
tanah. Pengeboran minyak dan/atau gas sangat beresiko tinggi dikarenakan padat
modal dan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan yang matang dan kualitas
sumber daya dan teknologi yang mumpuni agar pekerjaan pengeboran untuk
mendapatkan minyak dan gas berhasil dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja dan
kerusakan lingkungan.
Adapun tujuan dari pengeboran minyak dan gas adalah :
- Membuktikan adanya minyak atau gas yang berada di dalam batuan yang ditembus
- Sarana mengalirkan minyak atau gas dari reservoir yang berada di bawah permukaan ke permukaan bumi untuk selanjutnya diolah untuk digunakan masyarakat.
Pengeboran minyak atau gas menggunakan suatu peralatan bor yang biasa
disebut rig pengeboran (drilling rig). Rig pengeboran dibagi menjadi 2 berdasarkan letak pemborannya, yaitu
:
- Rig darat (onshore drilling rig)
- Rig laut (offshore drilling rig)
Walaupun berbeda letak pemborannya, kedua jenis rig tersebut memiliki
sistem pemboran yang sama. Ada 5 sistem pemboran, yaitu :
- Sistem pemutar (rotating system)
- Sistem pengangkat (hoisting system)
- Sistem tenaga (power system)
- Sistem sirkulasi (circulating system)
- Sistem pengamanan sumur (well control system)
Gambar 1. Sistem Pemboran |
Masing-masing system pemboran tersebut bekerja secara bersama-sama
walaupun menggunakan peralatan yang berbeda. Semua peralatan yang ada di 5
sistem pemboran tersebut harus bekerja 24 jam tiap hari selama operasional
pemboran berlangsung. Berikut penjelasan dan peralatan yang digunakan pada 5
sistem pemboran tersebut.
1. Sistem pemutar (rotating
system)
Sistem yang
digunakan untuk memutar mata bor (drill bit) dan rangkaian pipa bor (drill string) agar formasi yang dibor dapat ditembus hingga kedalaman yang telah
ditentukan. Peralatan yang ada di sistem pemutar (rotating
system), yaitu :
- Kelly dan rotary table, untuk jenis rig tipe lama
- Top drive, untuk jenis rig tipe baru
Gambar 2. Top Drive |
2. Sistem pengangkat (hoisting
system)
Sistem yang
digunakan untuk mengangkat dan menurunkan mata bor (drill
bit) dan rangkaian pipa bor (drill string) dari atau ke bawah permukaan bumi. Adapun peralatan-peralatan yang
digunakan antara lain :
- Travelling block
- Drawworks
- Hook
- Derrick / mast
- Crown block
3. Sistem tenaga (power system)
Sistem ini berfungsi
untuk menghidupkan semua peralatan yang ada di rig. Adapun rig pemboran dibagi menjadi
2 berdasarkan sistem tenaga yang digunakan, yaitu electrical
system dan mechanical
system. Namun fungsi dari keduanya tetap sama. Peralatan
yang digunakan antara lain :
- Generator
- Engine (mud pump engine, drawwork engine, dll)
- Tangki bahan bakar
Gambar 4. Drawwork Engine |
4. Sistem sirkulasi (circulating
system)
Sistem ini yang
berfungsi untuk mengalirkan lumpur pemboran ke dalam sumur dan mengalirkannya
kembali ke permukaan untuk dibersihkan lalu dialirkan kembali ke dalam sumur. Sistem
sirkulasi di rig umumnya adalah sistem sirkulasi tertutup (close circulating system) sehingga tidak ada yang terbuang ke luar yang bisa mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Adapun beberapa peralatan yang digunakan dalam sistem
ini yaitu :
- Pompa lumpur (mud pump)
- Tangki lumpur (mud tank)
- Shale shaker
- Degasser, desander, desilter
- Choke manifold
- Swivel
- Rotary hose
Gambar 5. Choke Manifold |
5. Sistem pengamanan sumur (well
control system)
Sistem inilah yang
digunakan untuk pengamanan sumur bila terjadi kick
dan blow out. Namun sebelum terjadi kick, sistem pengamanan yang dipakai adalah dari lumpur pemboran yang
dipompakan ke dalam sumur dan konsentrasi yang disesuaikan dengan kedalaman
sumurnya. Adapun peralatan yang paling umum dipakai dalam sistem pengamanan
sumur yaitu :
- Accumulator
- Blow Out Preventer (BOP)
Gambar 6. Blow Out Preventer (BOP) |
No comments:
Post a Comment